Halaman

Rabu, 18 Mei 2011

Komentar Warga (1)

Ada komentar dari warga RT.11/3 (anonim) yang mengomentari tulisan berjudul "Telepon yang Menggembirakan." Berikut komentarnya:

"Lho di RT.11/3 iuran Rp.20.000/bln (sudah berjalan hampir 5 tahun), kok iurannya berbeda beda padahal kita tinggal di kompleks yang sama? saya kira besar iuran kebijakan dari RW."

Saya jawab:

Pertama, saya ucapkan terima kasih atas komentarnya, semoga jawaban berikut ini bisa bermanfaat.

1). Setiap warga harus terhimpun dalam organisasi sosial kemasyarakatan di mana ia tinggal. Untuk lingkup terkecil adalah keluarga, dilanjutkan dengan Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Kelurahan, dan seterusnya hingga negara kesatuan Indonesia;
2). Setiap tingkatan organisasi memerlukan dana dalam menjalankan 'roda organisasinya';
3). Untuk urusan rumah tangga, kebutuhan dananya dapat dirembug antar-anggota keluarga, berapa biaya transport, makan, sekolah, dan sebagainya;
4). Untuk urusan RT, dirembug antara warga dan Pengurus RT. Kebutuhan RT antara lain, penyediaan formulir Surat Pengantar, tinta cap, pembayaran petugas kebersihan (pengangkut sampah) dari setiap rumah ke tempat pembuangan sementara sampah (TPSS) di dekat Kantor Kelurahan, kegiatan gotong-royong, dana sosial, dan sebagainya. Setiap RT juga mendapat bantuan dana operasional dari Pemerintah Kota Depok. Pada tahun 2011, bantuan dana tersebut berjumlah Rp. 700.000,-

Jadi, berapa besarnya iuran warga ke RT bisa berbeda-beda meski di RW yang sama. Ada yang Rp. 25.000,- per bulan, ada yang Rp. 35.000,- per bulan, dan kebetulan di RT.11/3 sebesar Rp. 20.000,- (jadi yang dimaksud Komentator tersebut mungkin iuran warga ke RT, bukan ke RW).

5). Untuk urusan RW, dirembug antara Pengurus RT dengan Pengurus RW. Pada Februari 2010, RT telah menyetujui bahwa setiap rumah membayar Rp. 11.000,- ke RW (melalui RT). Tetapi ini (di banyak RT) pembayaran sejumlah itu tidak pernah berjalan sampai sekarang (hingga rapat 1 Mei 2011). Alasan RT lama "menunggu pemilihan RT baru" namun begitu RT baru terpilih alasan RT baru "saya tidak tahu hal itu." Di sini  ada kesenjangan informasi dari RT lama ke RT baru.  Jadi per RT masih ada yang membayar Rp. 290.000,- per RT per bulan. Jika di RT tersebut ada 40 rumah yang dihuni, maka iuran per rumahnya adalah Rp.290.000,-/ 40 = Rp. 7.250,- per rumah per bulan. Seharusnya RT tersebut membayar Rp. 11.000,- X 40 = Rp. 440.000,-

Iuran sebesar Rp. 11.000,- per rumah per bulan (ketika itu) itu baru bisa menutupi gaji Satpam yang rata-rata Rp. 400.000,-an per bulan (baru sekitar sepertiga dari upah minimun regional UMR). Jadi belum bisa melaksanakan pembangunan, perbaikan sarana umum, atau kegiatan kebersamaan lainnya (seperti olah raga bersama atau karaoke bersama). Padahal RW juga memiliki tugas untuk memelihara Gapura.

Agar semua program bisa dijalankan (meski dengan skala prioritas/ secara bergantian), termasuk kenaikan gaji Satpam hingga rata-rata Rp. 600.000,- per bulan (setengah dari UMR), maka dihitung setiap rumah dikenakan sekitar Rp. 16.800,-, namun dengan berbagai pertimbangan, dikurangi menjadi Rp. 15.000,- per rumah per bulan (atau Rp. 500,- per rumah per hari).

Harapan setiap RT bisa membayar Rp. 15.000,- per rumah per bulan efektif dijalankan mulai Mei 2011 ini. Rp. 15.000,- adalah patokan dasar (default). Bila ada warga yang 'tidak tega' membayar Rp. 500,- per hari itu dipersilakan untuk menambahkannya, sebaliknya, bila ada warga yang tidak mampu, dipersilakan dikurangi. Silakan Bapak/ Ibu mengecek (ke Bendahara RT maupun ke Bendahara RW), saya yakin, bulan ini (Mei) pasti masih banyak RT yang 'tidak mampu' membayar senilai Rp. 15.000,- tersebut.

Yang sangat saya harapkan sesungguhnya adalah keterbukaan atau kejujuran dari setiap pengurus RT, berapa jumlah rumah di lingkungannya, dan berapa rupiah yang sanggup dikumpulkan dari warga untuk RW. (tanpa penyembunyian data). Kamipun (RW) sangat terbuka, silakan mengecek kondisi keuangan kami (laporan tertulis telah diberikan ke RT pada rapat 1 Mei 2011 lalu).

Kembali ke si Komentator, saya yakin beliau tidak tahu berapa yang dibayar RT ke RW. Kami sangat terbuka, silakan tanyakan ke Bendahara RT atau Bendahara kami, Bp. Dradjat di RT.10. Motto di RW kami adalah "setiap warga berhak menjadi Badan Pemeriksa Keuangan. Tapi, kalau benar setiap rumah hanya membayar Rp. 20.000,- ke RT, mungkin RT ini yang iurannya paling murah...... Tapi kalau setiap warga membayar Rp. 20.000,- ke RW, maka RT ini yang paling tinggi membayar iurannya....

Sekali lagi terima kasih atas perhatiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar