Halaman

Sabtu, 21 Mei 2011

Komentar Warga (2)

Komentar kedua saya terima, tapi lagi-lagi tidak menuliskan identitasnya (anonim). Beliau mengomentari tulisan "Program Kerja Masing-masing Divisi." Berikut komentarnya:

"Pa Bambang, saya usul agar RW.03 membuat bullettin Info (bisa bulanan/2bulanan atau 3 bulanan), yang diberikan kepada seluruh warga RW.03, sehingga segala informasi dari RW sampai ke seluruh warga, kan tidak semua warga dapat mengakses internet. Demikian Terima Kasih. "Bersama kita bisa""

Saya setuju adanya buletin dan betul sekali bahwa tidak semua warga dapat mengakses internet. Namun demikian, konsentrasi awal ini saya prioritaskan pada "menggugah rasa kebersamaan" kita dulu. Artinya, jangan pak RW terus yang 'dikerjai' dengan banyak tugas dan masalah, tetapi warga tidak mendukungnya. Maksud mendukung, begini contohnya: Penerbitan buletin tidak murah, pertanyaannya, maukah warga menopang biaya tersebut ?.

Bulan pertama saya 'menjabat,' anggaran bulanan mengalami defisit, karena saya dan banyak staf (khususnya yang menangani masalah keamanan) memaksakan anggaran buat honor Satpam dinaikkan (karena kami sudah tidak tega melihat lagi ada 'pegawai kita' yang masih dapat honor 400.000 rupiah per bulan !.

Karenanya, untuk menutupi defisit di bulan-bulan mendatang, saya mengharapkan dukungan seluruh warga. Yang semula dari RT ke RW rata-rata per rumah warga dikenakan Rp. 7.500,- per bulan, kini dinaikkan menjadi Rp. 15.000,- per bulan (jauh dari tetangga sebelah "Mutiara Depok" yang setiap rumah warga dikenakan Rp. 90.000,- ke RW).

Bila masalah ini warga tidak keberatan, RW baru bisa 'menggeliat' (ada kegiatan-kegiatan), kalau tidak, RW hanya akan 'tidur' karena tidak memiliki dana. Jadi, untuk penerbitan buletin...., masih nunggu giliran....

Terima kasih atas partisipasinya.

1 komentar:

  1. Pa RW yang terhormat, saya melihat jawaban bapak atas komentar warga kelihatannya bapak selalu mengeluhkan masalah keuangan/financial yang selalu defisit, sehingga kegiatan RW yang akan dilaksanakan terhambat (padahal bapak menulis pemasukan kas rw ada tambahan dari kios, rahmani dan pemerintah "artikel:RT Jauh Lebih Kaya dari RW"). Yang jadi pertanyaan saya, Apakah RW sudah membuat rencana kerja dan anggaran yang akan bapak laksanakan (mungkin 1 tahun kedepan atau 3 tahun kedepan(1 periode rw)), kemudian total anggaran dapat dispread keseluruh warga dengan azas keadilan (yang mampu lebih besar dan yang kurang lebih kecil/bebas)(sebagai info komplek mutiara type kecil 90.000, type besar 150.000),apabila sudah, mungkin dapat disosialisasikan ke warga (bisa melului RT), sehingga warga dapat mengetahui kondisi keuangan RW, dan berapa seharusnya ia membayar iuran. Bapak membandingkan iuran warga RW03 dengan kompek Mutiara, sebenarnya saya pribadi tidak keberatan, tapi apakah bapak dapat memberikan kenyaman dan keamanan seperti di komplek mutiara (sebagai contoh, pintu masuk mutiara hanya 1 akses didepan, pedagang,pengemis,pengamen,pemulung diharamkan masuk, seluruh kendaraan baik penghuni & tamu diberi kartu masuk, tamu jika akan masuk meninggalkan identitas, coba bapak lihat kondisi komplek kita, siapa saja dapat masuk, dari pengamen & pengemis (setiap hari), pemulung (jam 4 pagi sudah operasi), truk pembawa puing & kotoran (kadang kotorannya tumpah kejalan karena saking penuh baknya), jemputan sekolah bina kheir, pemuda bangsa, bpk penabur (yang siswanya bukan orang komplek),rahmaniyah dll (kadang membawanya agak ngebut terutama pagi hari), saya melihat jalan utama komplek PSP kita sudah seperti jalan Alternatif Raden Saleh. Apakah bapak bisa menerapkan keamanan dan kenyamanan seperti dikomplek mutiara di komplek kita (RW03)? Oh ya saya setuju gaji satpam dinaikkan, tapi mohon juga dapat dinaikkan kwalitasnya. Demikian pendapat saya sebagai warga biasa-biasa saja yang peduli dan mencintai lingkungannya, terima kasih.

    BalasHapus