Halaman

Rabu, 30 Maret 2011

10 Falsafah Jawa




1. Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala. Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik).

2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto Dhur Angkoro (Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).

3. Suro Diro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti (segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar).

4. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji,Sugih Tanpo Bondho (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan  atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan, kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan). 

5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu). 

6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Ojo Kagetan, Ojo Aleman (Jangan mudah terheran-heran; Jangan     mudah menyesal; Jangan mudah terkejut; Jangan mudah kolokan atau manja). 

7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman (Janganlah terobsesi atau  terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi). 

8. Ojo Keminter Mundak Keblinger, Ojo Cidra Mundak Ciloko (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka).

9. Ojo Milik Barang kang Melok mung Keselak Muluk ( jangan kepengin cepat-cepat memiliki  sesuatu yang bagus  hanya karena ingin cepat ngetop (keliatan sukses). Segalanya perlu  proses  perjuangan. 

10. Ojo Adigang, Adigung, Adiguna (Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti).

4 komentar:

  1. Ya memang idealnya sih begitu, ujungnya adalah gemah ripah loh jinawi tata tengtrem kerta raharja.
    Masalahnya sifat seseorang itu mengalahkan sikap
    orang itu sendiri . . . . kaleeee .

    BalasHapus
  2. Pak RW menjawab:

    Sepertinya, bukan "sifat lawan sikap" melainkan "sifat melawan keadaan." Dua orang yang lapar akan berbeda sikapnya kalau yang satu punya uang untuk membeli makanan dan yang satu tidak memiliki uang untuk membeli makanan.

    BalasHapus
  3. Suka yang mana ?, semuanya ...? oke deh...

    BalasHapus