Halaman

Rabu, 07 Maret 2012

Hati-hati dengan Telepon Gelap

Baru-baru ini beberapa warga telah menceritakan adanya telepon dari 'Polisi' yang menyatakan bahwa ada anggota keluarganya yang sedang 'ditahan' karena kasus narkoba. Seperti gaya polisi sungguhan, oknum itu mengatakan tentang pasal-pasal yang dilanggar dan ancaman hukumannya dengan suara lantang dan berwibawa. Sebagai 'adegan drama'nya, suara di latar belakang ada orang yang sedang menangis 'meratapi nasibnya' karena ditangkap polisi. Ceritanya, orang itu adalah anggota keluarga (anak, kemenakan, adik, kakak, dsb.) dari orang yang ditelpon

Ujung-ujungnya bisa ditebak, meminta 'sogokan' agar ia (yang ceritanya sedang ditahan) bisa dibebaskan dan tidak dikaitkan dengan kasus narkoba seperti teman-teman lainnya yang tertangkap. Uang sogokan itu minta ditransfer lewat ATM.

  -- *** --

Namun, tentu tidak semua telpon itu adalah telpon gelap. Ada juga polisi sungguhan yang memang benar-benar mengabarkan kalau anggota keluarganya ada yang ditahan karena kasus narkoba. Bedanya, polisi sungguhan tidak berbicara mengenai uang sogokan, dan si anggota keluarga tersebut dipersilakan berbicara dengan orang yang ditelpon. Anggota keluarga yang ditelpon dipersilakan menemui anggota keluarganya di Kantor Polisi.

Untuk itu, diharap warga dapat dengan cermat mengetahui, mana telepon sungguhan dan mana telepon gelap. Jagalah anggota keluarga kita dari ancaman narkoba, jangan hanya mempercayai apa yang diucapkan anggota keluarga (misal anak), tetapi selidiki apa yang mereka lakukan di luar rumah. Penyelidikan bisa dilakukan dengan bertanya ke teman-temannya (terutama teman yang tidak terlalu akrab), gurunya, dan sebagainya.

Demikian, semoga menjadi perhatian.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar